Minggu, 29 April 2012

i already tired

i already tired
i wanna give up
i wanna quit
i can't encourage my self even if i can courage people
i hate being down like this
but
in this point, i just wanna show the honest
i really tired
carry on the burden by my self
even if it's my burden
i need them who always cheer up me
i need them who always talk and laugh together
where are they?
are they gone?
are they change?
or..
it's me who change and go?

i'm sorry if i always break the relationship
i'm sorry if i selfish to care about my self and often ignore you..
here i am..
i already tired :((

Jumat, 20 April 2012

selalu saja ga ngerasa beruntung

hari ini, totally bad mood...
bad mood buat sesuatu yg sering banget di alamin..
hari ini ngedenger lagi org yg beruntung dapet tawaran ke Jerman

unfortunately it's not me..

sering banget gw mikir,, knapa ya gw g pernah ngerasain beruntung buat dapet kesempatan itu..

kenapa harus selalu orang laiin


iri?
jelasa laaaah..
gw pen banget dapetin kesempatan2 kaya gitu..


sampe akhirnya gw curhat 
me: kenapa ya keberuntungan cuma milik orang2 tertentu?
dia : ga ngebales buat ngehibur (siyal) malah ngasi ceramah...


setiap orang dilahirkan dg keberuntungan masing2,,
keberuntungan itu dibuat..bukan ditunggu..
 " keberuntungan itu meet point antara kesiapan dan peluang"
 dan peluang itu dibuat dg kesiapan diri serta takdir Tuhan..
dan diluar diri kita banyak yg berfikir
betapa beruntungnya km atas segala yg kmu punya
 lalu kita bertanya " ah, masa"
semua itu terjadi krn kita lebih banyak berfikir atas nikmat Tuhan kpd kita :)


semua belom berakhirr 
pasti bisa yakin bisa
bersyukur le..

aku mau seperti beliau



Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan
bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada.
“Aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.”
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta,
sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
Selamat jalan, calon bidadari surgaku ….